Hot Topics & Opinion

Inflasi AS Redup, Dow Cetak Rekor Baru

Thursday , 16 May 2024

Biro statistik Amerika Serikat melaporkan laju inflasi yang lebih rendah pada April 2024. Hal ini cukup mengejutkan karena sebelumnya Amerika juga baru saja melaporkan inflasi yang lebih tinggi pada level produser. Inflasi April tercatat sedikit turun menjadi 3,4% dari 3,5% bulan sebelumnya secara year on year. Sedangkan secara month on month tercatat sebesar 0,3% atau turun dari 0,4% bulan sebelumnya. Inflasi inti (diluar harga makanan dan energi yang volatile) konsisten mencatat penurunan meskipun sangat perlahan.

Wall Street sangat reaktif dengan figur inflasi yang baru ini dan mendorong indeks Dow Jones ke level tertinggi barunya dalam sejarah. Kenaikan harga saham terjadi merata baik di saham tradisional maupun saham teknologi. Nilai tukar dollar turun terhadap major currencies seiring dengan turunnya yield obligasi pemerintah durasi 10 tahun. Trader di bursa komoditi juga turut merayakan data inflasi dengan memborong logam mulia kembali dekat rekor tertingginya.

Investor yang sempat putus asa terhadap prospek penurunan suku bunga The Fed seperti memperoleh kembali kepercayaan diri mereka. Kini investor cukup yakin The Fed akan mulai melakukan pemangkasan pertamanya pada FOMC meeting September 2024. Penurunan suku bunga The Fed dianggap telah pantas dilakukan setidaknya satu kali tahun ini jika tidak ingin ekonomi mereka tergelincir ke jurang resesi. Seperti diketahui, data pasar tenaga kerja Amerika mulai melemah dengan turunnya data payroll dan naiknya angka pengangguran serta jobless claim.