Market Rumours

Maraknya Aksi M&A Global Seret APP?

Monday , 13 May 2024

Aksi merger & akuisisi tengah menghampiri sektor pulp and paper global. Paling menarik perhatian publik adalah tawaran dari Suzano SA untuk mengakuisisi seluruh saham International Paper secara full cash senilai US$15 miliar. Suzano SA adalah perusahaan pulp terbesar dunia asal Brasil. Sementara International Paper adalah perusahaan kertas terbesar yang bermarkas di Amerika Serikat. Keduanya adalah perusahaan publik yang tercatat di bursa saham Brasil dan NYSE.

Suzano SA memiliki nilai kapitalisasi pasar sekitar US$15.3 miliar. Adapun kapitalisasi pasar International Paper adalah US$13.5 miliar. Saat tawaran akuisisi Suzano SA diumumkan pada tanggal 7 Mei 2024 lalu, harga pasar sahamnya langsung anjlok 12.3%. Sebaliknya harga saham International Paper naik 5.2%. Penawaran akuisisi Suzano baru dilakukan secara verbal. Sementara penawaran resminya baru akan disampaikan dalam beberapa pekan mendatang.



Wacana akuisisi ini memunculkan kontroversi karena International Paper saat ini tengah dalam proses mengakuisisi perusahaan kertas kemasan asal Inggris, DS Smith. International Paper bulan lalu setuju untuk membeli DS Smith senilai US$7.2 miliar. Pelaku pasar menduga transaksi ini akan gagal terealisasi jika International Paper menyetujui tawaran akuisisi Suzano. Manajemen International Paper hanya menjawab diplomatis dan fokus untuk merampungkan akuisisi DS Smith.

Pada September 2023 silam perusahaan kertas asal Irlandia, Smurfit Kappa, mencaplok pesaingnya asal Amerika Serikat, WestRock. Menurut Reuters, transaksi ini bernilai US$11 miliar dan dilanjutkan dengan merger yang menciptakan perusahaan kemasan terbesar dunia senilai US$22 miliar. Pada 2018 Smurfit Kappa pernah menolak proposal akuisisi dari International Paper senilai US$9.5 miliar.

Apa yang menarik dari aksi merger dan akuisisi ini adalah semuanya mengarah pada keinginan untuk ekspansi di bisnis kertas kemasan. Suzano terbesar di industri pulp, kertas tissue dan tradisional namun kecil di kertas industri dan kemasan. Pesatnya perkembangan teknologi digital dan hempasan pandemi covid-19 alih-alih menghancurkan industri kertas, justru makin besar dibisnis kertas industri dan kemasan. Jadi Suzano kemungkinan akan terus berupaya melakukan ekspansi di bidang yang belum dikuasainya ini.

Sementara itu pemain kertas terbesar domestik, Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) juga melihat peluang bisnis yang sama dibidang kertas industri dan kemasan (packaging). Saat ini INKP tengah menyelesaikan pembangunan pabrik barunya yang berkapasitas 3.9 juta ton atau lebih besar dari total kapasitas beberapa pabrik existing yaitu 3,1 juta ton. Pabrik baru INKP fokus pada produksi kertas industri dan kemasan dan ditargetkan selesai pada awal 2026 mendatang.

INKP belum menyampaikan laporan keuangan kuartal pertama 2024 karena tengah dilakukan audit. Perseroan tidak menjelaskan alasan dilakukannya audit. Namun biasanya audit laporan keuangan interim dilakukan jika terdapat rencana aksi korporasi. Adapun aksi korporasi perseroan berupa penerbitan obligasi dan pembangunan pabrik telah dilakukan. Jadi apakah ada alasan lain dibalik audit laporan keuangannya, kita tunggu saja perkembangan terbarunya nanti.