Tiga Komisaris Cabut, Ini Kinerja Mulitipolar (MLPL) Maret 2024

Monday , 06 May 2024 09:36

 Tiga petinggi Multipolar (MLPL) mundur secara berjemaah. Ketiga pentolan perseroan itu antara lain Bunjamin J. Mailool, David F. Rudy, dan Henry J. Liando. Undur diri ketiga orang penting itu, diungkap perseroan pada 30 April 2024. 

Bunjamin J. Mailool berposisi sebagai presiden komisaris, David F. Audy sebagai komisaris Independen, dan Henry J. Liando memangku jabatan sebagai komisaris. ”Surat pengunduran diri dari ketiganya telah diterima perseroan,” tegas Natalie Lie, Sekretaris Perusahaan Multipolar. 

Pengunduran diri ketiga personel itu, akan efektif terhitung sejak diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan perseroan untuk Tahun buku 2023. ”Nanti, akan diputuskan dalam RUPS Tahunan perseroan,” ucapnya. 

Natalie menyebut data dan fakta undur diri ketiga personel perseroan itu, tidak berdampak secara negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan sebagai perusahaan terbuka alias emiten. 

Sepanjang kuartal pertama 2024, Multipolar meraup laba bersih Rp31,24 miliar. Naik tipis 6,36 persen dari posisi sama tahun lalu Rp29,37 miliar. Laba per saham dasar menjadi stagnan di kisaran Rp2. Penjualan bersih Rp3,03 triliun, melejit 20 persen dari edisi sama tahun lalu Rp2,52 triliun.

Beban pokok penjualan barang dan jasa Rp2,45 triliun, bengkak dari Rp2,10 triliun. Laba kotor tercatat Rp573,28 miliar, naik dari Rp405,07 miliar. Pendapatan investasi Rp20,30 miliar, susut dari Rp127,74 miliar. Bagian atas laba bersih entitas asosiasi Rp79,67 miliar, naik dari Rp42,63 miliar. 

Beban usaha Rp521,53 miliar, turun dari Rp535,09 miliar. Lain-lain Rp20,46 miliar, bengkak dari Rp37,09 miliar. Penghasilan keuangan Rp12,52 miliar, naik dari Rp9,52 miliar. Beban keuangan Rp87,90 miliar, naik dari Rp82,03 miliar. Laba sebelum pajak final dan pajak penghasilan Rp55,89 miliar, melesat dari Rp4,94 miliar.

Jumlah ekuitas tercatat Rp4,68 triliun, turun tipis dari akhir tahun lalu Rp4,69 triliun. Jumlah liabilitas terkumpul Rp8,76 triliun, bengkak dari akhir 2023 sebesar Rp8,39 triliun. Total aset Rp13,45 triliun, melesat dari akhir tahun sebelumnya Rp13,08 triliun.